Jatuh cinta itu susah,
sayang que. Apalagi sambil nulis buat sesajen di blog yang hampir punah
gara-gara dirundung kretivitas yang
karam belakangan ini. Ketika wahyu tiba-tiba bertandang, jangan diusir mylove,
teruskan, lanjutkan peradaban ini karena “orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”
by Pramoedya Ananta Toer, sama seperti seseorang yang akan gue nistakan
di tulisan ini, biar orang-orang pada tau gitu, bahwa cinta gue ke dia itu
abadi dan takkan lekang dihapus zaman karena gue sudah bersusah jiwa untuk
menggoreskan kata demi kata dan, ya itulah latar belakang gue nulis konten ini,
seketika itu gue langsung running program ms. word yang mulia.
Maksud hati ingin
menorehkan quotes-quotes cinta ala filsuf yunani ditulisan ini ternyata lebih
susah sayang que. Susah sekali, gue mesti scrool quotes-quotes di goodreads, ya
tapi itu bukan lah yang terpenting karena “menulis adalah suatu cara untuk
bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk
menyentuh seseorang yang lain entah dimana....” by Seno Gumira Ajidarma
(Penulis favorit gue dia ini!).
Sama seperti perasaan ambigu yang terus berlarut-larut mengunci di dalam jiwa di hujan bulan Desember dimana bau tai kucing menyeruak merusak penciuman tapi cintaku kepada dia takkan sirna aromanya walau bangkai tikus menyatu dalam kehidupan. Begini sederhananya mylove, gue menulis untuk dia karena gue ingin menyampaikan kata-kata yang tak sampai ini, gue dan dia itu bagai kisah cinta Romeo dan Juliet, eh gak deh, mereka masih satu server, lah gue?! Beda dunia, dia kenal gue aja kagak, bertandang kemari saja tak pernah. Di dunia ini mana ada yang adil sih? Kata Mami gue sih, kalau dunia ini adil gak ada yang namanya surga dan neraka, pasti seluruh makhluk di dunia pada masuk surga semua atau masuk neraka semua, udah gitu aja, gak penting sebenarnya, itu kalimat ngelantur, pada intinya Gue kenal dia masa dia gak kenal gue, mari kenalan dulu sayang que, siapa tau kita jodoh//dihajar readers.
Sama seperti perasaan ambigu yang terus berlarut-larut mengunci di dalam jiwa di hujan bulan Desember dimana bau tai kucing menyeruak merusak penciuman tapi cintaku kepada dia takkan sirna aromanya walau bangkai tikus menyatu dalam kehidupan. Begini sederhananya mylove, gue menulis untuk dia karena gue ingin menyampaikan kata-kata yang tak sampai ini, gue dan dia itu bagai kisah cinta Romeo dan Juliet, eh gak deh, mereka masih satu server, lah gue?! Beda dunia, dia kenal gue aja kagak, bertandang kemari saja tak pernah. Di dunia ini mana ada yang adil sih? Kata Mami gue sih, kalau dunia ini adil gak ada yang namanya surga dan neraka, pasti seluruh makhluk di dunia pada masuk surga semua atau masuk neraka semua, udah gitu aja, gak penting sebenarnya, itu kalimat ngelantur, pada intinya Gue kenal dia masa dia gak kenal gue, mari kenalan dulu sayang que, siapa tau kita jodoh//dihajar readers.
Yha, pada intinya lagi,
gue dan dia itu kalau mau bertemu mesti bayar ongkos pesawat dulu, biaya nyemil
disana, biaya nginap disana, eh gak deh, gue bisa nginap di rumah dia tapi problemnya
itu kompleks mylove, pusing mikirinnya, sepusing pelajar akuntansi yang
mendapat ketidakbalancean dalam neraca, sama kaya kisah cinta gue ke
dia. Gak balance-balance.
Yha, gue ulangin lagi,
dia aja gak kenal gue.
“When
there is love, there is life” by Mahatma Gandhi
Ingat kata-kata Gandhi
di atas sayang que. Pantas selama ini gue merasa gak hidup, gue berfeeling-feeling
masih dalam wujud oreo yang belum dikemas, ternyata oh ternyata, cinta gue
disana. Iya disana! Nyebrang Samudra Pasifik, disanalah kehidupan gue. Clue
yang pertama sayang que! Dia itu di seberang sana di sebuah benua yang ingin
gue sambangin.
Yha sayang que, tarik
nafas, akan ada lebih baiknya jika kita memutar lagu Rossa – tegar karena kata
Andrea Hirata, “Kawan, kadang kala cinta dan gila itu samar bedanya.”
Benar beliau!
Akhir-akhir ini gue gila, gila akan ketamvhanannya.
Sekali lagi mylove,
jatuh cinta bisa membuat seseorang menjadi produktif, karena saat jatuh cinta, neurokimia seperti dopamin dan oksitosin
membanjiri area otak yang terkait erat dengan kebahagiaan dan penghargaan.
Loh, bahasa orang waras darimana itu? Gak penting mylove pada dasarnya
jatuh cinta itu membuat seseorang menjadi bahagia, jika begitu, bahagia bisa
membuat penulis menuliskan kisah-kisah hebat, bukankah tulisan yang bagus
terjadi jika si penulis sedang dilanda kebahagiaan?
Yha, pada intinya gue
lagi bahagia, banyak bacot sekali tulisan ini sayang que. Akan lebih baik jika
kita langsung saja!
Pertama kali kobam
dia ini akibat serial netflix original dari Jerman judulnya Dark, aduh kalian
mesti nonton series tersebut karena b*tch please, kamu gak milenial
kalau belum pernah nonton serial-serial berkualitas dari netflix (Sponsored
by Netflix).
Semenjak negeri ini
pernah menjadi korban imperialisme Belanda, gue dengan malu-malu dan tidak
bangga akan mengatakan bahwa selera gue dalam memilih cowok itu agak unnormal,
unbalance, unrelate, and unimagine. Seperti gak sadar diri gitu, padahal
makanan setiap harinya beras, kok dengan pedenya mengatakan bahwa ingin menikah
dengan cowok yang setiap pagi makan sereal, roti, atau gandum?
Gue mulai
mempertanyakan kewarasan diri ini semenjak kapan ya---gue mulai tidak bersikap
seimbang antara kehidupan dunia dan akherat (Min, gak nyambung).
Jadi, pada intinya
kalian nonton Dark karena serial satu ini ketjeh, gue udah gak ngerti lagi
pokoknya selama pemerannya tamvhan-tamvhan mengapa kita harus peduli terhadap
review paling tidak berbobot ini?
Next, yang kedua ada
Timothee Chalamet.
(Timothee Chalamet as Elio in movie called call me by your name)
I’ve been kobam to him
for 3 years and that’s enough for me cause i felt like i didn’t have a job.
Like wtf i should see his face 3 hours a day?!
Kalian pasti kenal dia,
gak ada yang gak kenal dia karena dia itu Leonardo Dicaprio versi abad 21. Ishh
gimana sih. Coba deh kalian tonton film-film yang dibintangi sama dia, gak apa
kalu gak ngerti jalan ceritanya atau imanmu menentang jalan cerita filmnya, tak
apa nikmati saja seninya(?) wajahnya maksudnya.
Udah ya, siapa lagi ya
hm--- Eddie.
HIS A*S IS SHINING,
SIMMERING, SPLENDID THAN YOURS, SO KEEP YOUR MOUTH OFF.
Karena aku gak punya effort untuk mencari fotonya dia, jadi silahkan kalian kepoin channel youtubenya.
Awalnya, sebenarnya
yang namanya awalan itu gak penting yah J (Hanya menolak
untuk mencari tahu). Gue kenal Eddie itu dari youtube, gak tau deh dalam sebuah
acara survival Korea gitu, waktu itu kan rambutnya masih merah-merah imut
gitulah aduh gak kuat.
Kok nih orang
sangat-sangat memenuhi kriteria ke-thirsty-an kotor gue gituloh, lu
paham gak?!
Gak. Yaudah. Pokoknya kalian
harus support dia J
Lalu ada, Troye Sivan.
(Bend the knees please, cause he is our king who stole our shit)
Kalian sepertinya udah
tau siapa dia, karena di zaman revolusi industri 4.0 ini, kalian gak kenal
Troye Sivan, balik aja sana ke zaman dimana mesin uap pertama kali ditemukan.
Gak update banget! Ya, maksimal kalau gak pernah mendengarkan wajah
karya dia setidaknya kalian wajib mengenalnya (Please min, diksi lo gak
berbobot banget).
Karena gue dengan
sel-sel saraf di otak yang telah lumpuh ini pernah menangis gara-gara
mendengarkan lagu dia yang judulnya For Him sambil membaca salah satu tulisan
di terminal mojok tentang Eyang Habibie. Iya kalian yang sabar ya, karena gue
kalau nulis tuh random banget, pusing kan lo pada, dari awal gue ngebahas apa
ujung-ujungnya gue ngebahas apa. Emosi gak lo?!
Terus kalau udah
ngebahas Troye Sivan itu, gak cukup 500 kata sebenarnya, jadi gue rangkum aja
ya, daripada tulisan ini gak berguna (Ya, memang tidak berguna min) jadi disini
gue ingin membagikan lagu-lagu Troye yang pas untuk menemani kebucinan kalian.
1.
For Him
“You don’t have to say i love you, to say i love
you.”
Cinta
itu bahasa universal, gak bisa diterjemahin dengan satu kata apalagi satu
tindakan, lo gak bakalan ngerti rumus 5W+1H dari cinta itu sendiri.
Terkadang
kita yang telah mempraktikannya pun dibuat tidak mengerti, ini kenapa begini
sih? Mending juga mempelajari proses terbentuknya bumi ini daripada memahami proses
terbentuknya cinta. Makanya gue paling senang sama lagu ini, karena lagu ini
sangat mewakilkan perasaan gue gitu kepada Troye sebenarnya. Gue iut cinta
Troye tapi dia gay, jadi gue kudu ganti kelamin dulu, jadi kaya, kabur ke
Autralia/USA lalu menikung Troye dari Jacob.
Ok,
hentikan halusinasi ini.
2.
Heaven
Jika
kamu memang mengerti perjuangan Troye dan kaum-kaum marjinal di sisinya, maka
simple saja sih, “Bagaimana cara masuk Surga tanpa kehilangan jati diri?”
Udah
sampai situ aja dulu. Karena otak gue lagi pusing memikirkannya.
3.
Lucky Strike
Dengarkan
lagu ini ketika Anda sedang dimabuk cinta atau sedang dalam keadaan
bucin-bucinnya.
Udah, untuk sementara 3
itu aja.
Yang terakhir adalah
uang!
(Iya gue seriusan)
Sekian dan terimakasih.
Tidak terima penyesalan dalam bentuk kalimat apapun J
Sumber:
Otak yang malang dan sebagian besar foto-foto di atas dicuri dari pinterest dan di SS dari IG.
Berawal dari baca ulasan soal SKAM jadi baca ini juga 😂
BalasHapusWhy seleraku juga mulai berubah .. hahaha
Kita samaan.. wkwk.. aku mulai tertarik buat belajar bahasa belanda malahan.. wkwk
Siapa tau jodoh ye kan. Ntar kalau ketemu biar nggak ha-ho ha-ho 😂😁
Waduhhh wkwkkw
BalasHapus