Langsung ke konten utama

Review Unfaedah: Extraction




HALLOOO GUYS!
Kali ini gue mau menulis review unfaedah lagi! Yang namanya review unfaedah pastinya mengarah ke spoiler. Jadi sebelum kalian menyesal membaca ini gue sarankan untuk tetap membacanya karena tidak apa menyesal di dunia daripada menyesal di akhirat kan?
Balik lagi sama gue, duh gue siapa ya? Gak penting-penting amat juga.
Di tengah-tengah kegalauan umat manusia terhadap dampak yang ditimbulkan oleh covid-19 ini maka satu-satunya media yang bagus untuk menghilangkan stress adalah menonton film, gak perlu ke bioskop cukup mendownload bajakan saja langganan netflix saja//Ngiklan Mbak?
Nah, disini gue mau menyarankan kalian untuk menonton film dari netflix yang dibintangi oleh sejumlah nama besar hollywood seperti Chris Hemsworth, David Harbour, Golshifteh Farahani dan lain-lain yaitu Extraction yang rilis 24 April 2020.
Film ini menceritakan tentang seorang tentara bayaran bernama Tayler Rake yang diperankan oleh Chris Hemsworth dimana gue sering melihat Babang Chris ini memerankan dewa petir di film-film produksi marvel, ya kalian tahulah ya ituloh Thor. Bayangin lo yang biasanya ngakak berat gara-gara kekonyolan Thor di Ragnarok (2017) dan Avengers: Infinity War (2018) harus dihadapkan dengan karakter Tayler Rake yang dingin dan berwibawa. Hareudang gak lo?!
Lanjut, Tayler ini mempunyai sebuah misi yang berbahaya---menurut gue, ibaratnya lo masuk kandang musuh dengan sukarela! Tapi dibackup juga sih sama kawanan tentara bayaran lainnya. Hehehe.
Misi tersebut adalah menyelamatkan Ovi Mahajan (Rudhraksh Jaiswal) anak dari pemimpin drug lord terbesar di India yang diculik oleh musuh ayahnya sesama drug lord juga tapi dari Bangladesh yaitu Amir Asif (Priyanshu Painyuli) pokoknya nih orang overpower banget dah, polisi negara aja bekerja di bawah perintah dia sampai-sampai punya kekuatan untuk memblokade perbatasan padahal pejabat politik juga bukan---perdana menteri juga bukan, udah gitu gayanya nyentrik abis, agak psikopat nih orang gak ada empati pokoknya.
Nah, karena si Ovi ini anak mafia nih, anak orang paling berpengaruh serta kaya raya seandainya berhasil menyelamatkan nih anak bakalan dapat uang yang banyak kan dari bapaknya?
Eittsss, tidak semudah itu Bambang! Yang namanya film kan setiap sutradara atau whoever yang bergerak di belakang layar baik itu penulisnya atau siapapun lah itu pasti dong mempersulit perjalanan Tayler untuk menyelamatkan si Ovi? Alasannya sih biar memperpanjang durasi//gak gitu Bambang.
Nah, menurut gue film ini secara keseluruhan mempunyai alur yang mainstream, nih gue spoilerin, tentara bayaran yang awalnya mempunyai sifat seperti pembunuh berdarah dingin, lalu mendapat misi menyelamatkan anak orang, berbagai kesulitan menghadang di depan mata, lalu ada kesempatan untuk berhenti dari misi ini (motifnya baik gagal karena ditipu ataupun memang kemungkinan suksesnya relatif kecil), lalu tiba-tiba entah didorong oleh kenangan masa lalu yang berhasil mendorong jiwa kemanusiaan bertindak di masa hareudang seperti itu, lalu terbentuklah hubungan---dari hati ke hati---antara tentara bayaran dan si target yang diselamatkan ini, lalu dengan rintangan yang sangat berat, ditunganggi oleh hati nurani dan kemanusiaan di atas segala-galanya yaitu ingin memulangkan anak ini ke rumahnya dan---udah ah spoiler.
Di balik kesederhanaan alur film ini mungkin niat awal pembuatan film ini adalah untuk menghibur hati kita yang sedang ambyar-ambyarnya di tengah pandemi bukannya untuk membuat otak kita mumet layaknya film-film besutan sutradara Christoper Nolan makanya fokusnya disini adalah karena ini film action maka tak heran aksi-aksi dari karakter-karakternya beuh hareudang dan epik pokoknya mantap betul. Seketika gue bercita-cita ingin menjadi tentara warga sipil saja.
Nah menurut gue film ini masih meninggalkan beberapa plothole yang cukup menganggu mari berpositif thingking apakah sang sutradara atau penulis naskah film ini berniat untuk membuat sekuel atau prekuel untuk membereskan plothole-plothole yang ada?
Sepertinya iya sih ya? Karena Joe Russo selaku produser serta penulis skenario film ini pada tanggal 4 April 2020 mengumumkan dia kembali menulis Extraction 2. Tapi kayaknya belum terlalu official gitu deh.
Nah salah satu yang cukup menganggu gue adalah motif di balik penculikan Ovi sendiri itu masih abu-abu gitu loh, entah gue yang gak fokus karena teralihkan oleh ketampanan Babang Hems atau emang gue gak fokus karena laper nih. Tapi emang murni gak jelas gitu, tokoh antagonis utamanya itu semacam menculik acak anak orang yang dianggap musuh lalu meminta tebusan uang padahal udah kaya---apalagi dong selain untuk balas dendam?
Gak jelas banget kan?//Plakk
Tapi dibalik dari ceritanya yang biasa-biasa saja itu ada hal yang tentunya tidak biasa yaitu Babang Chris//Digeprek netizen.
Lo semua harus nonton film ini karena sangat menghibur, mata penonton bakalan dimanjakan dengan aksi-aksi yang ditangkap kamera dengan baik seakan-akan penonton juga terlibat dalam setiap pengambilan gambarnya dan jangan lupa berikan dukungan yang terbaik untuk Babang Hemsworth.

Oke sekian dari gue yang sekarang lagi ngebucin berat kepada Babang Hemsworth dan sedang merencanakan sebuah misi untuk menikung beliau dari istrinya//Eh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berfaedah: Mading 3D Tema Gunung Meletus

Hallo! Apa kabar semuanya? Semoga aktivitas kita diberikan kemudahan dan kelancaran. Mimin disini kembali lagi memberikan tutorial membuat mading 3D sebelumnya juga pernah disini.   18 November sebulan yang lalu adalah hari dimana Mimin berserta rekan tim mading 3D sekolah Mimin bertanding di ajang lomba PMR se-kalimantan Selatan terbuka tingkat wira yang terdiri dari 3 orang pertim. Dengan tema kesiapsiagaan bencana yang bersub tema gunung meletus judul karya Mimin bersama rekan tim adalah bencana gunung meletus Nah, tulisan kali ini adalah jenis teks prosedur, Mimin akan memberikan tata cara membuat mading tersebut. Pertama! Barang-barang yang kita perlukan adalah: Nah berikut daftar barang-barangnya: Kardus bekas, Koran bekas, ini harus karena digunakan sebagai bahan baku dalam membuat gunung meletusnya. Botol bekas, Cat air, pastel color, spidol, pensil, pulpen, penghapus, dan kuas, Lem fox yang berwarna putih, Seluruh keluarga perekat (Doubl

Tips Berfaedah: Mading 3D Bertema Kemanusiaan

CIAO! Mimin kembali lagi! Kali ini Mimin akan membagikan tips berfaedah untuk menambah wawasan para pembaca karena ada saatnya di blog ini Mimin posting tulisan unfaedah dan berfaedah nah,  Mimin akan membahas tentang mading 3D. karena kehidupan Mimin yang sangat berfaedah kali ini Mimin yang notabene adalah istri sahnya Hamis Daut//dihajar Raisa akan memberi tips-tips yang luar biasa untuk kalian yang anak mading, sastra Indonesia, anak seni, atau apa pun itu. Yang pertama, barang-barang yang harus kalian siapkan adalah: 1. Lem Terserah mau merk apa yang penting lem Mimin pakai lem fox yang warna putih ini lebih ramah lingkungan daripada lem fox yang warna kuning. 2. Kertas Origami Ini penting buat kalian yang terserang kemalasan. Malas warnain pohon misalnya, tempelin aja pakai kertas origami. Simple! 3. Seperangkat warnaan Ini penting. Kenapa penting? karena tidak semua masalah yang berkaitan dengan pewarnaan bisa kalian selesaikan dengan kert

Bacotan Fangirl: Ketika Kaum Hawa Kena Tikung Kaum Adam

(Ilustrasi unfaedah seorang Mimin yang mengetahui gebetannya gay) Hallo cogan hunter ! Awali 2018 dengan yang segar-segar, kesegaran cogan baru misalnya. Sudahkan cogan hunter seperti Mimin mendapat jodoh di tahun 2018? Jawabannya belum, karena jodoh Mimin banyak ditikung oleh kaum Adam. Mimin sebagai kaum Hawa yang merangkap jadi fujoshi ( Baca pengertiannya disini ) tingkat akut berada diantara garis hitam dan putih. Kesal kena tikung atau bahagia dapat asupan berlimpah? Akhir-akhir ini kaum LGBT ( Lesbian, gay, bisexsual, transgender ) semakin menampakan eksistensinya kepada masyarakat luas, mereka seakan-akan bangga dengan ‘perbedaan’ mereka, contoh nyatanya teman Mimin coming out ke Mimin mengakui bahwa dirinya gay dan semenjak saat itu Mimin jadi banyak asupan film gay dari Thailand. Berita akhir tahun yang enggak kalah panas, 8 Desember 2017 baru-baru ini, parlemen Australia said YES to same sex marriage itu artinya kaum LGBT bisa menikah dan hak-hakn