Langsung ke konten utama

Bicara Tentang Serial Netflix: Ragnarok


Hallo 2020! Kali ini aku mau membicarakan sebuah serial netflix nordik yang berjudul Ragnarok, serial ini sudah bisa ditonton sejak 31 Januari 2020 di netflix.

Serial ini dibintangi oleh:
David Stakston as Magne Seier, Mr. Awkward, introvert, dan mempunyai rasa penasaran tingkat tinggi.
Jonas Strand Gravli as Laurits Seier, sedikit hardcore mirip Pellek sih---kek bocah emo gitu.
Herman Tømmeraas as Fjor Jutul, dia ini basic fck boy pokoknya, tampan, kaya, mudah memikat hati perempuan manapun.
Theresa Frostad Eggesbø as Saxa Jutul, kebalikan dari cowok populer, berarti cewek populer, canti, pinter nyanyi, sedikit mengintimidasi, sayang keluarga.
Emma Bones as Gry Isungset, tipikal anak sekolahan yang mementingkan masa depan gitulah pokoknya.
Ylva Bjørkaas Thedin as Isolde, slightly awkward, aktivis lingkungan yang mengkampanyekan kegiatanya lewat sosial media.
Dan masih banyak lagi.

Ragnarok berlatar tempat di sebuah kota fiksi yang bernama Edda, dimana tempat ini disebutkan sebagai tempat terakhir yang penduduknya mulai meninggalkan agama lama. Sebagai sebuah tempat yang kaya akan pemandangan alam yang masih terjaga, gunung-gunung tertutup salju, gletser, sungai-sungai, sungguh mata kita dimanjakan oleh pesona alami Edda.

Walaupun semua itu hanyalah ironi, karena Edda yang kita lihat berbeda dengan yang dirasakan oleh penduduknya, singkat kata mereka live outside dying inside yang disebabkan oleh berbagai kerusakan lingkungan ataupun kesenjangan sosial di kota Edda.

Serial ini menginterpretasikan mitologi nordik; ragnarok yang berarti perang dengan skala besar yang melibatkan seluruh alam semesta, termasuk dewa dan dewi nordik, raksasa, monster, dan lain-lain. Singkatnya serial ini mengangkat ragnarok (kiamat) yang berhubungan langsung dengan dunia modern seperti isu-isu yang diangkat sangatlah relevan dengan fenomena yang terjadi di bumi yang kita tinggali saat ini.

Yang pertama perubahan iklim, isu ini pada awalnya digaungkan oleh seorang remaja berumur 16 tahun bernama Greta Thunberg dari Swedia, dia melakukan aksi pertamanya di bulan Agustus 2018 di depan gedung parlemen Swedia aksi bertajuk bolos sekolah demi iklim ini berhasil membuat seluruh remaja di dunia (paling sering di Eropa) tentunya mulai mengikuti langkahnya yaitu bolos sekolah setiap hari Jumat dan turun ke jalan untuk mulai menyuarakan tentang perubahan iklim dan mengingatkan pemimpin-pemimpin dunia, perusahaan-perusahaan multinasional ataupun lokal yang apatis terhadap lingkungan.

Serial ini memang mengangkat lebih banyak tentang perubahan iklim yang terjadi di Kota Edda, mulai dari gletser yang mencair, sehingga sebuah siaran radio mengabarkan warga Edda tidak akan kekurangan air untuk diminum walaupun air tersebut sudah terkontaminasi oleh sebuah zat kimia yang berbahaya bernama atom no 48 yang berasal dari kebocoran limbah perusahaan industri terbesar di kota tersebut, Jutul Industri.
Lalu Magne dan Isolde (tokoh protagonis) mulai menyerang perusahaan daerah yang menyumbang pajak pendapatan terbesar di wilayah Edda ini, Jutul Industri dipimpin oleh Vidar Jutul tokoh antagonis kita yang rupawan---aku tetap naksir anaknya aja.

Mungkin kalau serial ini digarap oleh ind*siar dengan kearifan lokalnya, Vidar Jutul ini bisa disamakan dengan orang yang punya ilmu hitam, seperti ikut pesugihan atau menggunakan susuk karena dari zaman baheula sudah awet muda dan tidak mati juga.
Karena, di awal sudah disinggung bahwa konflik ini adalah konflik antara Dewa VS Raksasa, keluarga Jutul sendiri adalah raksasa yang dalam mitologi nordik sudah menguasai dunia sebelum kedatangan dewa, oh jelas dong keluarga Jutul tersinggung karena daerah teritorial nya diganggu sama bocah ingusan yang baru pindah ke Edda bernama Magne yang usut punya usut adalah titisan dewa petir yaitu Thor Son of Odin.

Merasa terganggu, maka keluarga Jutul mulai memata-matai orang-orang yang dianggap membahayakan eksistensi mereka termasuk si Magne dan Isolde ini.

Tapi, baru aja episode satu tokoh penting udah dibunuh aja, iya si Isolde mati!

Karena dia menemukan tempat rahasia di dalam gua yang disinyalir menyimpan berbagai rahasia yang bisa menjatuhkan bisnis Jutul Industri dalam satu malam, terbunuhlah dia.
Gak asing sih sebenarnya tokoh penting dimatiin di awal episode untuk memicu pergerakan tokoh tokoh yang lain, agar cerita semakin terlihat menarik dan tidak membosankan.

Di serial-serial netflix yang lain juga sama seperti Dark, Stranger Things, 13 Reasons Why atau serial dari HBO yang gemar membunuhi tokoh-tokohnya seperti Game of Thrones juga begitu.
Nah dari sini konfliknya seperti anak muda yang melawan perusahaan yang mengotori lingkungan atau telah berbuat jahat kepada alam.

Disini pesan politisnya ngena banget, apalagi kita yang hidup di negara Indonesia ini kan udah gak asing lagi sama yang namanya perusahaan-perusahaan kapitalis model begitu.
Lalu isu lainnya yang agak mirip dengan kehidupan nyata misalnya seorang perkerja yang klaim asuransinya ditolak karena penyakit yang diderita si perkerja dianggap tidak ada hubungan sebab akibat dengan tempat ia berkerja dan perkerjaan yang dia lakoni.
Ok, mari kita sebut itu sebagai pengabaian hak-hak perkerja.

Nah, si Magne, Isolde, sama Gry ini punya tugas akhir semacam bikin makalah gitu, padahal pengen nyebut ini skripsi tapi kayaknya enggak deh, nah ini yang menarik berdasarkan serial ini di Norwegia itu kelulusan siswa/siswi sekolah menengah atasnya disuruh membuat makalah penelitian yang mempunyai pokok pembahasan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diujikan (contoh: sosiologi dan antropologi wilayah tempat tinggal) hasilnya dipresentasikan di hadapan guru pengawas ujian.
Gak tau deh apakah itu merata di seluruh Norwegia atau hanya beberapa wilayah aja, atau memang makalah itu untuk satu mata pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang lainnya juga sama.
Pokoknya keren sih, di umur yang masih belas-belasan mereka sudah disuruh berpikir secara kognitif.

Terus juga ada isu Youth Voice, dimana sejak zaman dahulu suara anak muda itu dianggap tidak berguna, orang dewasa masih menganggap mereka sebagai bocah yang tidak tau apa-apa, seperti “Udah deh kamu gak usah ngomong, kamu gak ngerti apapun.”
Duh, miripkan sama yang sedang kita alami sekarang, terutama di Indonesia dimana muridnya membantah omongan guru aja haram hukumnya. Bahkan ada beberapa guru yang memberi nilai kepada muridnya berdasarkan cara ngomong murid ke guru, seperti membantah argumen yang disampaikan guru.

Nah, tokoh utama kita yang menggemaskan ini dikeluarkan dari sekolah karena---ya tadi menulis makalah yang menyinggung tentang perusahaan Jutul dan lucunya karena Jutul Industri ini memang mengakar berkuasa dan mencengkram berbagai lapisan masyarakat, akhirnya mereka semua tunduk mau gak mau yang harus ngikutin perintahnya Ran Jutul, istri Vidar Jutul.

Ya, sebenarnya penyebabnya sih kompleks, tidak hanya tentang makalah saja tapi memang tokoh utama kita ini didesain untuk menghantui kenyamanan yang telah diterima Jutul Family selama berabad-abad dengan berbagai cara yang berhasil membuat Jutul Family sakit kepala dibuatnya.
Jadi kesimpulannya, mereka (Gry dan Magne) itu tidak apa membuat makalah dengan tema apapun yang mereka inginkan, karena mereka hidup di negara demokrasi yang sangat-sangat menunjung tinggi kebebasan berpendapat ya, that’s ok. Tapi yang mereka lawan ini antagonis terjahat di seluruh dunia (anggaplah begitu) yang bisa membeli keadilan dari lembaga-lembaga peradilan manapun atau citra positif yang digambarkan media apapun untuk tunduk di bawah cengkramannya.

Pada awalnya sih aku menonton serial ini karena dia, Herman Tommeraas (Fjor Jutul)

Yang pernah nonton SKAM pasti tahu siapa dia, karena dia ini dapat peran antagonis mulu, gak jauh-jauh lah dari peran f*ck boy.
Lalu akupun menyadari dua hal lainnya, bahwa pemeran Magne Seier (David Stakston) pernah berperan sebagai Magnus di SKAM S1-S4 dan pemeran Saxa Jutul (Theresa Frostad Eggesbø) pernah juga berperan sebagai Sonja di SKAM S3.

Overall, 2,5 stars out of 5 stars.
Thanks for reading!

Sumber Foto:
https://cdn.hitc-s.com/i/1734/netflix_ragnarok_1472336.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berfaedah: Mading 3D Tema Gunung Meletus

Hallo! Apa kabar semuanya? Semoga aktivitas kita diberikan kemudahan dan kelancaran. Mimin disini kembali lagi memberikan tutorial membuat mading 3D sebelumnya juga pernah disini.   18 November sebulan yang lalu adalah hari dimana Mimin berserta rekan tim mading 3D sekolah Mimin bertanding di ajang lomba PMR se-kalimantan Selatan terbuka tingkat wira yang terdiri dari 3 orang pertim. Dengan tema kesiapsiagaan bencana yang bersub tema gunung meletus judul karya Mimin bersama rekan tim adalah bencana gunung meletus Nah, tulisan kali ini adalah jenis teks prosedur, Mimin akan memberikan tata cara membuat mading tersebut. Pertama! Barang-barang yang kita perlukan adalah: Nah berikut daftar barang-barangnya: Kardus bekas, Koran bekas, ini harus karena digunakan sebagai bahan baku dalam membuat gunung meletusnya. Botol bekas, Cat air, pastel color, spidol, pensil, pulpen, penghapus, dan kuas, Lem fox yang berwarna putih, Seluruh keluarga perekat (Doubl

Tips Berfaedah: Mading 3D Bertema Kemanusiaan

CIAO! Mimin kembali lagi! Kali ini Mimin akan membagikan tips berfaedah untuk menambah wawasan para pembaca karena ada saatnya di blog ini Mimin posting tulisan unfaedah dan berfaedah nah,  Mimin akan membahas tentang mading 3D. karena kehidupan Mimin yang sangat berfaedah kali ini Mimin yang notabene adalah istri sahnya Hamis Daut//dihajar Raisa akan memberi tips-tips yang luar biasa untuk kalian yang anak mading, sastra Indonesia, anak seni, atau apa pun itu. Yang pertama, barang-barang yang harus kalian siapkan adalah: 1. Lem Terserah mau merk apa yang penting lem Mimin pakai lem fox yang warna putih ini lebih ramah lingkungan daripada lem fox yang warna kuning. 2. Kertas Origami Ini penting buat kalian yang terserang kemalasan. Malas warnain pohon misalnya, tempelin aja pakai kertas origami. Simple! 3. Seperangkat warnaan Ini penting. Kenapa penting? karena tidak semua masalah yang berkaitan dengan pewarnaan bisa kalian selesaikan dengan kert

Bacotan Fangirl: Ketika Kaum Hawa Kena Tikung Kaum Adam

(Ilustrasi unfaedah seorang Mimin yang mengetahui gebetannya gay) Hallo cogan hunter ! Awali 2018 dengan yang segar-segar, kesegaran cogan baru misalnya. Sudahkan cogan hunter seperti Mimin mendapat jodoh di tahun 2018? Jawabannya belum, karena jodoh Mimin banyak ditikung oleh kaum Adam. Mimin sebagai kaum Hawa yang merangkap jadi fujoshi ( Baca pengertiannya disini ) tingkat akut berada diantara garis hitam dan putih. Kesal kena tikung atau bahagia dapat asupan berlimpah? Akhir-akhir ini kaum LGBT ( Lesbian, gay, bisexsual, transgender ) semakin menampakan eksistensinya kepada masyarakat luas, mereka seakan-akan bangga dengan ‘perbedaan’ mereka, contoh nyatanya teman Mimin coming out ke Mimin mengakui bahwa dirinya gay dan semenjak saat itu Mimin jadi banyak asupan film gay dari Thailand. Berita akhir tahun yang enggak kalah panas, 8 Desember 2017 baru-baru ini, parlemen Australia said YES to same sex marriage itu artinya kaum LGBT bisa menikah dan hak-hakn